Type Here to Get Search Results !

 


SERBA-SERBI KECERDASAN BUATAN ATAU BIASA DI SEBUT AI: ARTIFICIAL INTELLEGENCE

  

Hai generasi masa kini! Kalian tentu pernah mendengar istilah artificial intelligence (AI) bukan? Artificial intelligence atau sering juga dikenal dengan kecerdasan buatan saat ini bukanlah hal yang asing. Bahkan secara sadar atau tidak sadar kita sering menggunakan penerapan dari AI. Sebenarnya apa itu AI dan apa saja kegunaannya? Artificial intelligence merupakan suatu bentuk kecanggihan teknologi komputer yang dirancang memecahkan beberapa masalah kognitif seperti manusia. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh AI antara lain seperti menulis, menganalisis, membaca, mengenali gambar, dan lainnya.

Artificial intelligence dikenal memiliki berbagai manfaat yang dapat membantu berbagai tugas maupun kegiatan keseharian. Tidak hanya para pekerja yang menggunakan kecanggihan AI ini. Manusia dari berbagai kalangan usia juga telah merasakan manfaat dari AI. beberapa manfaat AI yang bisa kita ketahui antara lain seperti otomatisasi tugas sehingga menjadi lebih cepat dan efektif, penggunaan dalam proses analisis data terutama pada big data, meningkatkan akurasi dalam proses pengolahan data, serta meningkatkan produktivitas kerja seseorang dengan berbagai tools AI yang tersedia.

1. Sejarah Singkat AI

Sejak jaman dulu banyak para ilmuwan menginginkan perkembangan teknologi yang semakin canggih dari jaman ke jaman. Pada tahun 1950an-1960an, konsep dasar AI dan bahasa pemrograman AI mulai dikembangan. Lalu pada tahun 1960an-1970an berbagai penelitian telah banyak dilakukan oleh berbagai industri, sampai muncul program komputer interaktif pertama. Pada tahun 1980an minat terhadap AI mulai menurun dikarenakan keterbatasan teknik dan dana. Namun tidak sampai disitu, AI mulai bangkit kembali pada tahun 1990 an dengan berbagai algoritma di dalamnya dan bisa digunakan untuk berbagai tujuan tertentu. Mulai tahun 2000 an hingga masa kini, kemajuan AI semakin pesat dan banyak dikenal oleh berbagai kalangan. Salah satunya yang sering digunakan saat ini adalah AI Chat GPT. 

2. Cabang AI

Artificial intelligence memiliki berbagai cabang pembelajaran dengan karakteristik dan penggunaannya masing-masing. Beberapa cabang AI antara lain:

  1.     Machine learning, biasa dikenal pula dengan istilah mesin pembelajar. Machine learning ini bekerja dengan menggunakan algoritma dengan mempelajari pola-pola tertentu. Beberapa algoritma machine learning antara lain: 1) supervised learning (machine learning dilatih menggunakan data yang sudah terlabel); 2) unspervised learning (machine learning yang dilatih tanpa data yang terlabel); 3) reinforcement learning (machine learning yang mencoba mengoptimalkan suatu tindakan dengan memberikan reward atau punishment sesuai dengan hasil tindakannya 
  2.     Deep learning, termasuk jenis machine learning yang menggunakan neural network yang kompleks untuk memproses data
  3.     Natural Language Processing (NLP), cabang AI yang berfokus pada pemrosesan bahasa alami oleh komputer
  4.     Computer vision, cabang AI yang berfokus pada pemrosesan citra oleh komputer
  5.     Robotics, cabang dari teknik yang memfokuskan pada pembuatan mesin yang dapat melakukan tugas-tugas seperti manusia
  6.     Expert System, sistem yang menggunakan AI untuk mensimulasikan pengetahuan seorang ahli dalam suatu bidang tertentu
  7.     Neural networks, sistem yang menggunakan AI untuk mensimulasikan cara kerja otak manusia

3. Karakteristik AI

Artificial intelligence (AI) termasuk ke dalam kecanggihan teknologi yang bisa kita cari tahu apa saja ciri atau karakteristiknya. Hal ini salah satunya bertujuan untuk mengenal AI secara lebih dekat dengan ciri khususnya. Beberapa karakteristik AI antara lain:

  1.     Acting humanly, sistem yang dapat bertindak seperti manusia
  2.     Thinking humanly, sistem yang bisa berpikir seperti manusia. Metode yang digunakan untuk mengetahui cara berpikir manusia dengan menggunakan beberapa pendekatan
  3.     Acting rationally, sistem yang mampu bertindak secara rasional, mempelajari tentang bagaimana manusia bertindak dalam ketidakpastian atau kompleksitas bergantung sepenuhnya pada sikap rasional
  4.     Thinking rationally, sistem yang mampu berpikir secara rasional, mempelajari tentang bagaimana pemikiran manusia menggunakan beberapa standar yang membantu menciptakan pedoman perilaku manusia.

4. Contoh AI

Artificial intelligence atau kecerdasan buatan ini seringkali kita jumpai aplikasi dan kegunaannya dalam kegiatan keseharian maupun untuk kepentingan tertentu. Hanya saja mungkin sebagian dari kita tidak menyadari hal tersebut. Beberapa contoh AI dalam keseharian yang sering kita jumpai antara lain seperti:

  1.     Asisten virtual atau virtual assistant yang sering digunakan oleh perusahaan untuk melakukan tugas-tugas tertentu agar menjadi lebih efektif dan efisien. Beberapa tugas dan tanggung jawab asisten virtual antara lain sebagai asisten pribadi, mengentri data, mengelola media sosial, melayani pelanggan, dan mengelola email.
  2.     Personalisasi konten, yaitu sebuah strategi pemasaran digital yang melibatkan penggunaan data pelanggan dan telah banyak digunakan oleh bisnis.
  3.     Search engine atau mesin pencarian yang berfungsi untuk mencari dan menemukan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
  4.     Online translator, yang sering kita gunakan ketika ingin mencari terjemahan suatu bahasa baik dalam bentuk kata maupun kalimat.

Sumber: https://www.umn.ac.id/

Kecanggihan Artificial Intelligence Ternyata Mempermudah Penelitian Ilmiah

Menurut BRIN, AI dapat mempermudah proses editorial dan pengeditan naskah ilmiah menjadi lebih efisien, serta meningkatkan kualitas jurnal yang dihasilkan.

Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN mengakui kecanggihan teknologi artificial intelligence (AI) untuk menunjang aktivitas penulisan ilmiah dan publikasi. Menurut BRIN, AI dapat mempermudah proses editorial, dan pengeditan naskah ilmiah menjadi lebih efisien, serta meningkatkan kualitas jurnal yang dihasilkan.

"Dengan AI kita dapat mengaturnya secara otomatis, mulai dari melakukan koreksi ke dalam teks yang benar, mendeteksi plagiarisme, memberikan rekomendasi untuk gaya dan struktur penulisan," ujar Deputi Bidang Fasilitas Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono, dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 24 Juli 2024.

Agus memaparkan ihwal pemanfaatan AI untuk membantu kerja-kerja penelitian ilmiah ini dalam Workshop Springer Nature: AI and Research a Transformative Opportunity, di Gedung BJ Habibie, Jakarta. Dia turut mendorong para peneliti untuk mengoptimalkan penggunaan AI, demi bersaing dengan negara-negara maju di dunia.

Teknologi AI menurut Agus, dapat membantu penerbit dalam menentukan naskah yang memiliki potensi kesuksesan dibaca, dengan cara menganalisis tren dan preferensi pembaca berbasis machine learning. "Proses penerbitan dapat dipercepat untuk membuahkan hasil yang lebih sesuai dengan permintaan pasar," kata Agus memperjelas.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Repositori, Multimedia dan Penerbitan Ilmiah BRIN, Zaenal Akbar, membeberkan bahwa BRIN tengah menyusun sejumlah strategi menuju open science di Indonesia. Strategi ini, kata dia, meliputi bidang human resources, open science infrastructures dan network.

"Dalam hal infrastruktur, BRIN membuka penelitian bersama untuk mendukung open science dan melayani kebutuhan berbagai komunitas. Mulai dari perangkat dan peralatan hingga manipulasi komputasi dan data infrastruktur layanan," ujar Zaenal.

Zaenal menuturkan, pemerintah pusat menetapkan regulasi deposit mandatory atau penyediaan wajib data primer, serta hasil penelitian berbentuk research output. Regulasi ini berlaku bagi kegiatan riset yang dilaksanakan di Indonesia, mulai dari penelitian yang didukung pemerintah maupun perusahaan yang berbasis di dalam negeri.

Data primer yang dimaksud Zaenal itu, berkaitan dengan spesimen fisik, spesimen digital, informasi digital dari spemen, rekaman audio-visual, serta naskah atau artefak. Sedangkan untuk research outputnya, dapt berupa publikasi ilmiah dan hak kekayaan intelektual.

Kebijakan yang dijabarkan Zaenal ini, dinilai mampu dipermudah lewat hadirnya teknologi AI dalam pemrosesan kerja-kerja ilmiah serta publikasinya. Zaenal berharap lewat workshop AI BRIN kali ini, mampu membuka gerbang kolaborasi untuk integrasi data dan hasil penelitian yang lebih mumpuni.

Sumber: https://www.tempo.co/

AI, Kecerdasan buatan

AI, atau Kecerdasan Buatan, merujuk pada simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang diprogram untuk berpikir dan belajar seperti manusia . AI mencakup berbagai teknologi yang memungkinkan komputer untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti memahami bahasa, mengenali gambar, dan membuat keputusan.  

Berikut penjelasan lebih rinci:

    Konsep Inti:

    AI bertujuan untuk menciptakan mesin yang dapat meniru fungsi kognitif manusia, termasuk pembelajaran, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.  

Komponen Utama:

Sistem AI sering kali melibatkan algoritma, analisis data, pembelajaran mesin, dan pemrosesan bahasa alami.  

Aplikasi:

AI digunakan di berbagai bidang, termasuk:

    Otomatisasi: Mengotomatiskan tugas-tugas berulang dalam berbagai industri, seperti manufaktur dan entri data.  

Asisten Digital: Contohnya termasuk Siri, Alexa, dan Google Assistant, yang merespons perintah suara dan melakukan tugas.  

Mesin pencari: AI memberdayakan mesin pencari untuk menyediakan hasil yang relevan dan mempersonalisasi pengalaman pengguna.  

Deteksi Penipuan: Algoritma AI menganalisis data untuk mengidentifikasi aktivitas penipuan.  

Pelayanan kesehatan: AI membantu dalam diagnosis, penemuan obat, dan rencana perawatan yang dipersonalisasi.  

Keuangan: AI membantu perdagangan algoritmik, manajemen risiko, dan deteksi penipuan.  

Angkutan: Mobil self-driving bertenaga AI dan sistem manajemen lalu lintas sedang dikembangkan.  

Media Sosial: AI menganalisis perilaku pengguna untuk mempersonalisasi konten dan meningkatkan keterlibatan pengguna.  

Belanja Online: AI merekomendasikan produk, mempersonalisasi pengalaman, dan menyederhanakan proses belanja daring.  

Jenis-jenis AI:

AI dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis, termasuk:

    AI Sempit atau Lemah: Dirancang untuk tugas tertentu, seperti bermain catur atau mengenali wajah.  

AI Umum atau Kuat: AI hipotetis yang memiliki kecerdasan tingkat manusia dan dapat melakukan tugas intelektual apa pun yang dapat dilakukan manusia.  

Kecerdasan buatan (AI) yang luar biasa: AI hipotetis yang melampaui kecerdasan manusia dalam semua aspek.  

Pertimbangan Etis:

Seiring dengan semakin majunya AI, pertimbangan etika seputar penggunaannya menjadi semakin penting, termasuk masalah terkait bias, privasi, dan pemindahan pekerjaan.