Doa Malaikat Pemikul ‘Arsy Untuk Orang Beriman
Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan para malaikat, di antaranya untuk kemaslahatan manusia. Allah menciptakan para malaikat untuk senantiasa bertasbih memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tak pernah lelah-lelahnya mereka bertasbih, Allah berfirman:
يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ
“Mereka bertasbih mensucikan Allah sepanjang malam dan sepanjang siang dan tak pernah ada lelah-lelahnya.” (QS. Al-Anbiya[21]: 20)
Mereka malaikat yang mulia, makhluk-makhluk yang Allah ciptakan hanya ibadah kepadaNya. Mereka senantiasa ruku’ dan sujud kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan mereka tidak pernah memaksiati Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Di antara malaikat itu, saudaraku.. Ada malaikat yang Allah tugaskan untuk memikul ‘ArsyNya. ‘Arsy Allah, dimana Allah beristiwa’ di atas ‘Arsy. ‘Arsy adalah makhluk paling besar yang Allah ciptakan, yang disebutkan dalam hadits yang dishahihkan oleh Syaikh Albani Rahimahullah:
“Tidaklah tujuh langit dan tujuh bumi dibandingkan dengan kursi Allah, kecuali seperti dirham dibandingkan dengan perisai -dalam satu riwayat yang lain- dibandingkan dengan tanah lapang. Dan tidaklah kursi Allah dibandingkan dengan ‘ArsyNya, kecuali seperti cincin dibandingkan dengan tanah lapang.”
Bagaimana besarnya ‘Arsy Allah, tidak ada yang mengetahui besarnya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tujuh langit dan tujuh bumi yang kita lihat saja sangat luas sekali. Bagaimana di langit sana ratusan ribu bahkan miliaran galaksi yang ada, Allah ciptakan itu. Dan ternyata dibandingkan dengan kursi Allah sangat kecil sekali. Dan kursi Allah yang sangat besar yang Allah sebutkan dalam FirmanNya:
وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
“Kursi Allah meluasi langit dan bumi.” (QS. Al-Baqarah[2]: 255)
Ternyata dibandingkan dengan ‘Arsy Allah sangat kecil sekali.
Dan Arsy’ Allah dipikul oleh malaikat-malaikat yang sangat besar. Dalam hadits riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
أُذِنَ لي أن أحدِّثَ عن ملَكٍ مِن ملائِكَةِ اللَّهِ تَعالى مِن حَمَلةِ العَرشِ إنَّ ما بينَ شَحمةِ أذُنِهِ إلى عاتقِهِ مَسيرةُ سَبعِمائةِ عامٍ
“Aku diizinkan oleh Allah untuk menceritakan kepada kalian bagaimana besarnya malaikat pemikul ‘Arsy. Yaitu jarak antara daging telinganya dengan pundaknya 700 tahun perjalanan.” (HR. Ahmad)
Bagaimana besarnya malaikat pemikul ‘Arsy. Dan ternyata malaikat-malaikat pemikul ‘Arsy, di antara tugasnya bukan sebatas pemikul ‘Arsy. Akan tetapi mendoakan orang-orang yang senantiasa mengikuti Allah dan RasulNya. Allah berfirman dalam surah Ghafir ayat 7:
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
“(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dan beriman kepadaNya, serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Rabb kami, sungguh rahmat dan ilmu Engkau meluasi segala sesuatu, maka ampunilah orang-orang yang bertaubat di antara mereka dan senantiasa mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari adzab api neraka yang menyala-nyala,” (QS. Ghafir[40]: 7)
Subhanallah.. Inilah doa yang senantiasa dilantunkan oleh Malaikat pemikul ‘Arsy, malaikat-malaikat yang sangat mulia. Dan malaikat yang berada di sekitar ‘Arsy senantiasa memohonkan ampunan untuk orang yang beriman. Mereka senantiasa berkata: “Ya Allah ampunilah orang-orang yang bertaubat di antara mereka dan senantiasa mengikuti jalan Engkau, peliharalah mereka dari adzab api neraka.”
Subhanallah.. Ternyata orang yang beriman, yang senantiasa bertaubat kepada Allah, yang berusaha mengikuti jalan Allah, mereka didoakan oleh para malaikat pemikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekitar ‘Arsy. Bukankah ini menunjukkan keistimewaan yang besar bagi mereka yang beriman kepada Allah, yang bertaubat kepada Allah, yang senantiasa mengikuti jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Para malaikat itu adalah wali-wali kaum mukminin. Saat ia meninggal dunia, didatangi oleh para malaikat yang wajahnya putih bersih. Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan dalam surag Fussilat, bagaimana seorang muslim saat kematiannya, Allah mengatakan:
تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
“Turunlah kepada mereka para malaikat, lalu mereka berkata kepada mukmin yang hendak meninggal dunia ini: ‘jangan takut, jangan bersedih hati, bergembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan untuk kamu.” (QS. Fussilat[41]: 30)
Lihatlah saudaraku, seorang mukmin sewaktu hidupnya didoakan oleh para malaikat, terutama malaikat pemikul ‘Arsy. Ketika ia hendak meninggal dunia menuju kematiannya, diberikan kabar gembira oleh para malaikat yang wajahnya bagaikan matahari.
Subhanallah, betapa agungnya dan betapa mulianya seorang mukmin di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla. Maka tidakkah kita berusaha untuk senantiasa mengikuti jalan Allah dengan cara mempelajari Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Ini dia Kitabullah yang ada di hadapan kita, ini dia sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam termaktub dalam kitab-kitab ulama. Itulah jalan Allah yang Allah pancangkan, maka kita berusaha untuk mempelajarinya karena mengikuti jalan Allah tidak mungkin kita bisa lakukan kecuali dengan cara mempelajari Kitabullah ‘Azza wa Jalla dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Tidakkah kita ingin mendapatkan doa para malaikat itu? Agar Allah senantiasa ampuni dosa-dosa kita, dan agar Allah pelihara kita dari adzab api neraka.
Doa Malaikat Pemikul ‘Arsy Untuk Orang Beriman
Orang yang senantiasa beriman kepada Allah dan mengikuti jalan Allah dan RasulNya, Allah akan berikan kehidupan yang baik di dunia dan Allah berikan balasan yang lebih baik di akhirat nanti. Allah mengatakan bahwa orang yang beriman dan beramal shalih,
فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً
“Kami akan hidupkan ia di dunia dengan kehidupan yang baik.” (QS. An-Nahl[16]: 97)
Karena orang beriman hatinya senantiasa bertautan dengan Allah, sehingga ketika ia diberikan kesenangan maka ia bersyukur, ketika ia diberikan kesusahan maka ia bersabar. Sehingga pada waktu itu hidupnya senantiasa tenang dan tentram, karena ia senantiasa berserah diri kepada Allah. Itulah kehidupan yang thayyibah.
Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan:
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Dan kelak di akhirat, Kami akan balas dengan yang lebih baik dari amalan mereka.” (QS. An-Nahl[16]: 97)
Inilah orang-orang yang beriman dan senantiasa mengikuti jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka inilah jalan kita, saudaraku.
Kita semua hidup di dunia sementara. Semua kita tidak akan mungkin hidup selama-lamanya di dunia. Siapa di antara kita yang akan hidup seribu tahun? Siapa di antara kita yang akan hidup lima ratus tahun? Mungkin entah besok atau lusa kita akan meninggal dan kembali kepada Allah, kita tidak tahu.
Kewajiban kita adalah senantiasa mempersiapkan diri kita dengan iman dan amal, senantiasa banyak bertaqarrub kepada Allah, terutama di zaman fitnah seperti ini, saudaraku sekalian. Banyak-banyak kita mendekatkan diri kepada Allah, senantiasa kita beramal shalih, berdzikir dan yang lainnya. Sehingga kita menjadi hamba-hamba yang senantiasa dibimbing oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sumber: https://www.radiorodja.com/