Type Here to Get Search Results !

 


KEUTAMAAN DAN ADAB MENJENGUK ORANG SAKIT

  

Sudah sepatutnya bagi kita untuk selalu memerhatikan keadaan saudara sesama muslim di sekitar kita. Hal ini dilakukan untuk menjaga hubungan kita antar sesama manusia. Seseorang yang menginginkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat akan selalu menjaga hubungannya dengan Allah (hablun minallah) dan menjaga hubungannya antar sesama manusia (hablun minannas), terlebih lagi kepada sesama muslim. Salah satu cara untuk menjaga hubungan kita dengan saudara sesama muslim kita ialah menjenguknya ketika ia sakit. Dengan menjenguk orang yang sakit, hal itu menunjukkan rasa kecintaan dan kepedulian kita kepadanya. Hal itu juga akan menjadi salah satu cara untuk mewujudkan kesempurnaan iman kita karena akan mewujudkan rasa cinta kita kepada saudara kita berdasarkan hadist:

Dari abu hamzah Anas bin Malik radiyallahu anhu (pembantu Rasulullah), dari Nabi Shallallahu Alaihi wa sallam bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai untuk saudaranya sebagaimana ia mencintai untuk dirinya sendiri” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Hukum menjenguk orang sakit

Menjenguk orang sakit termasuk hak seorang muslim atas muslim lainnya berdasarkan hadist berikut:

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Hak muslim kepada muslim yang lain ada enam.” Beliau bersabda, ”Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya; Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya; Apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya; Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’); Apabila dia sakit, jenguklah dia; dan Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).” (H.R. Muslim). 

Menurut jumhur ulama, hukum menjenguk orang sakit ialah sunnah muakkad (Fathul Baari jilid 10). Akan tetapi hukumnya dapat menjadi wajib apabila yang dijenguk ialah orang yang diwajibkan untuk berbakti kepadanya atau karena masih mempunyai hubungan mahram (dalam rangka menjaga silaturrahim) seperti menjenguk ayah atau ibu yang sakit dan juga seperti menjenguk saudara yang sakit. Sebagian ulama berpendapat bahwasanya hukum menjenguk orang sakit ialah fardhu kifayah

Keutamaan Menjenguk Orang Sakit

Menjenguk orang sakit merupakan hal yang sangat dianjurkan di dalam islam karena pahalanya yang besar. Terdapat beberapa keutamaan menjenguk orang sakit, diantaranya:
  •     Seseorang yang menjenguk orang yang sakit diibaratkan seperti berada di kebun surgaberdasarkan hadist berikut ini :
“Siapa saja yang menjenguk orang sakit akan senantiasa berada di kebun surga sampai ia kembali”. (H.R. Muslim)
  •      Maksud dari hadist tersebut ialah menjenguk orang yang sakit akan memperoleh pahala yang sangat benyak seperti seseorang yang berada di kebun surga yang sedang memetik hasil kebun tersebut di dalamnya.
  •      Memperoleh doa dari malaikat
  • Seseorang yang menjenguk seseorang yang sakit akan didoakan oleh 70.000 malaikat  sehingga menunjukkan perbuatan ini merupakan perbuatan yang sangat mulia berdasarkan hadist :
“Barang siapa yang mendatangi saudaranya muslim (yang sakit) untuk menjenguknya, ia berjalan di atas kebun surga hingga ia duduk. Apabila ia duduk, rahmat (Allah) akan menyelimutinya. Bila waktu itu pagi hari, tujuh puluh ribu malaikat akan bersalawat kepadanya hingga sore hari, dan bila ia melakukannya di sore hari, tujuh puluh ribu malaikat tersebut akan bersalawat kepadanya hingga pagi hari”. (H.R. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah. Syaikh al-Albani berkata: Hadis sahih)
  •     Mengingatkan pada akhirat  sehingga menjadikan kita untuk banyak bersyukur
Menjenguk orang yang sakit akan mengingatkan kita pada akhirat sehingga kita akan sadar terhadap segala dosa yang telah kita perbuat dan menjadikan kita untuk lebih takut kepada Allah Ta’ala . Selain itu, menjenguk orang yang sakit menjadikan kita untuk banyak bersyukur karena masih diberi kesehatan yang mana nikmat kesehatan ini sering dilupakan oleh orang-orang yang sehat dan seakan akan hanya bisa dilihat oleh mereka yang sedang sakit sehingga tentunya dengan mengunjungi orang yang sakit kita akan menjadi banyak bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri rodhiyaAllohu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berssabda: “Kunjungilah orang yang sakit dan ikutilah jenazah, (hal tersebut) mengingatkan kalian kepada akhirat.” [H.R. Ahmad dengan sanad yang shohih.]

Keutamaan orang yang sakit untuk sabar dalam menghadapi rasa sakitnya

Seseorang yang ditimpa dengan musibah sakit harus bersabar terhadap musibah yang menimpanya dan menerima dengan ikhlas takdir yang telah ditetapkan kepadanya dari Allah Ta’ala serta berprasangka baik kepada Allah Ta’ala. Hal ini karena semua itu akan lebih baik baginya sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi wa salam :

“Sungguh mengagumkan urusan orang Mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik, dan hal itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali orang Mukmin. Jika dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, dan demikian itu lebih baik baginya. Jika ditimpa kesusahan, dia akan bersabar, dan demikian itu lebih baik baginya.” (H.R. Muslim, al Baihaqi dan Ahmad )

Selain itu , seseorang yang sakit sebaiknya selalu mengingat , apakah dengan marah dan tidak menerima ketetapan dari-Nya , apakah rasa sakitnya dapat hilang? Justru rasa sakitnya semakin bertambah karena dengan perilakunya tersebut dapat membuat Allah murka sebagaimana hadist berikut ini :

“Sesungguhnya Allah ketika mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka denagn musibah. Siapa yang ridha dengan musibah itu maka dia akan mendapatkan ridha Allah. Sebaliknya, siapa yang marah dengan musibah itu maka dia akan mendapatkan murka Allah.” (H.R. Ahmad, Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani).

Oleh karena itu, seseorang harus sabar dalam menghadapi rasa sakit yang dideritanya dan menyadari bahwasanya sakit merupakan momen bagi kita untuk memohon ampun atas segala kelalaian yang kita lakukan. Selain itu, bila kita sabar terhadap sakit yang menimpa diri kita, maka hal itu dapat menjadi sumber pahala bagi kita dan terhapusnya dosa–dosa kita. Bahkan Nabi Shalallahu alaihi wa sallam dan orang orang shaleh lainnya justru berbahagia ketika mereka sakit karena sakit merupakan sumber pahala bagi mereka dan dihapusnya dosa dosa mereka.

Nabi Shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim tertimpa oleh suatu yang tidak menyenangkan, sakit atau yang lainnya, melainkan Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya. Dan dosanya akan berguguran sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Adab Menjenguk Orang Sakit

Berikut ini beberapa adab dalam menjenguk orang yang sakit:
  •     Mengikhlaskan niat untuk mengunjugi orang sakit seperti untuk mengetahui keadaannya, menanya kabarnya dan memenuhi hajatnya.
  •     Memilih waktu, situasi dan kondisi yang tepatketika menjengukanya agar tidak memberatkannya. Jika dirawat dirumah sakit, meminta izinnya terlebih dahulu untuk menjenguknya, adapun bila dirumah , mengetuk pintunya dengan pelan, mengucapkan salam, menundukkan pandangan dan tidak berlama lama agar tidak memberatkannya
  •     Mendoakan dan Menyemangatinyadengan ucapan seperti ‘laa ba’sa thahuurun insyaa Allaah’(tidak mengapa semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, insya Allah) (H.R. Bukhari) dan mendoakannya seperti doa
“as’alu Allaaha al ‘adzhiima rabbal ‘arsyl ‘adzhiima an yasfiiyaka” (Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Rabbnya ‘Arsy yang Agung, agar menyembuhkan penyakitmu) (H.R. at-Tirmidzi dan Abu Daud)
  •     Mengusap bagian yang sakit dengan tangan kanan dan mengucapkan :
Allaahumma rabban naasi adzhibil ba’sa wasyfi antasy syaafii laa syifaa a illaa syifaa uka syifaa an laa yughaadiru saqaman

“Ya Allah, Rabb pemelihara manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkau-lah Yang Maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan hanya kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sedikitpun penyakit” (H.R. muslim)
  •     Sedikit bertanya (bertanya yang seperlunya saja), menunjukkan belas kasih kepada orang yang sakit, menasihatinya untuk bersabar atas penderitaannya , dianjurkan untuk duduk di dekat kepala orang yang sedang sakit, tidak memaksa orang sakit untuk menceritakan sakitnya dengan lama dan mengulanginya, tidak menakut nakutinya dan tidak berlama lama
Demikian yang dapat penulis haturkan pada kesempatan kali ini, semoga apa yang telah disampaikan oleh penulis dapat menambah motivasi kita semua untuk menjenguk orang yang sakit dengan memerhatikan adab-adabnya.

Penulis: David Erlangga C. (Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)
Murajaah: Ustaz Abu Salman, B.I.S.