Definisi Neraka:
Neraka di dalam bahasa arab disebut (النار ) “An Naar” yang artinya: Api. Neraka dinamakan (النار ) “An Naar”: Api, karena penghuni neraka disediakan bagi mereka tempat tinggal yang terbuat dari api, pakaian dari api dan merekapun disiksa dengan api.Allah Ta’ala berfirman:
فأنذرتكم نارا تلظى، لا يصلاها إلا الأشقى
“Maka Kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala, tidak ada yang masuk ke dalamnya melainkan orang yang paling celaka. (QS. Al Lail:14-15).
Dimanakah Letak Neraka?
Sebagaimana surga adalah tempat orang-orang yang mulia, maka dia berada ditempat yang mulai dan tinggi, yaitu di langit yang ketujuh. Namun nereka adalah tempat orang-orang yang hina dan rendah, maka dia berada di tempat yang paling rendah, yaitu di bagian bumi yang paling bawah. Allah berfirman:
ثم رددناه أسفل سافلين
“Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). (QS. At Tiin:5).
Dalamnya Neraka:
Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu'anhu ia berkata: “Dahulu ketika kami besama Rosulullah shallallahu'alaihi wasallam, kami mendengar suara sesuatu yang jatuh. Beliau berkata: Tahukah kalian suara apakah ini? Kamipun berkata: Allah dan Rosul-Nya yang lebih mengetahui.Beliau shallallahu'alaihi wasallam bersabda:
هذا حجر أرسل في جهنم منذ سبعين خريفا فالآن انتهى قعرها
“Ini adalah suara batu yang dilempar dari permukaan neraka jahannam semenjak tujuh puluh tahun yang lalu, sekarang baru sampai ke dasarnya.” (HR. Muslim:2844).
Panasnya Neraka:
Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu'anhu berkata: Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ناركم هذه التي يوقد بنو آدم جزء واحد من سبعين جزءا من نار جهنم، قالوا: والله إن كانت لكافية، قال: إنها فضلت عليها بتسعة وستين جزءا كلهن مثل حرها
“Api kalian ini yang digunakan manusia untuk menyalakan sesuatu adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari (panasnya) api neraka. Para Sahabat berkata: Demi Allah sesungguhnya api ini sudah cukup (untuk menyiksa). Beliau bersabda: Sesungguhnya api neraka itu lebih panas dari api dunia enam puluh sembilan kali semua panasnya sama.” (HR. Bukhori:3265, Muslim:2843).
Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu'anhu berkata: Dari Nabi shallallahu‘alaihi wasallam bersabda:
اشتكت النار إلى ربها، فقالت: يا رب أكل بعضي بعضا فنفسني، فأذن لها نفسين: نفس في الشتاء ونفس في الصيف، فأشد ما تجيدون من الحر من سمومها، وأشد ما تجيدون من البرد من زمهررها
“Nereka mengadu kepada Tuhannya, lalu ia berkata: Ya Robbi bagian tubuhku saling memakan antara satu dan yang lainnya, maka berikanlah aku nafas. Lalu Allah memberikannya dua nafas; Satu nafas di musim dingin dan satu nafas di musim panas. Maka kalian menjumpai panas yang sangat luar biasa dari teriknya( yang amat panas) dan kalian menjumpai dingin yang sangat luar biasa dari udaranya (yang amat dingin) .” (HR. Bukhori:536, Muslim:617).
Besarnya Tubuh Penghuni Neraka:
Tubuh penghuni neraka sangat besar, namun besarnya tubuh mereka bukanlah sesuatu yang dibanggakan, karena tubuh mereka dibesarkan agar mereka benar-benar merasakan siksa. Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu anhu berkata: Dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ما بين منكبي الكافر مسيرة ثلاثة أيام للراكب السريع
“Jarak antara kedua pundak orang kafir (di neraka) seperti jarak orang yang menaiki kendaraan dengan cepat selama tiga hari.” (HR. Bukhori:5661, Muslim:2582).
Dari Abu Huroiroh rodhiyallahu'anhu berkata: Dari Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda:
ضرس الكافر أو ناب الكافر مثل أحد، وغلظ جلده مسيرة ثلاثة أيام
“(Besar) gigi geraham orang kafir atau gigi taringnya (di neraka) seperti gunung uhud, dan tebal kulitnya jarak perjalanan tiga hari.” (HR. Muslim:2851).
Kulit mereka yang begitu tebal dibakar dengan api yang menyala-nyala hingga kulit itupun hangus, apabila kulit itu hangus Allah menggantinya dengan kulit yang lain, Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُواْ الْعَذَابَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا} (56) سورة النساء
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan kedalam neraka. Setiap kulit tubuh mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An Nisa’:56).
Buruknya Rupa Penghuni Neraka:
Sebagaimana mereka adalah manusia yang paling buruk amalannya di dunia, Allah merubah rupa mereka di akhirat dengan rupa yang buruk, hitam dan berdebu. Allah Ta’ala berifrman:
ُفَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكْفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ فَذُوقُواْ الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ} (106) سورة آل عمران
“Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah adzab disebabkan kekafiranmu itu.” (QS. Ali Imron:106). Allah juga berfirman:
ووجوه يومئذ عليها غبرة، ترهقها قترة، أولئك هم الكفرة الفجرة
“Dan banyak muka pada hari itu tertutup debu, dan ditutup lagi oleh kegelapan. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.” (QS. ‘Abasa:40-42).
Rosulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda mengkisahkan Nabi Ibrohim alaihissalam ketika meminta syafaat untuk bapaknya pada hari kiamat, namun syafaatnya ditolak karena bapaknya adalah penyembah patung, lalu dikatakan kepada Nabi Ibrohim:
يا إبراهيم ! انظر ما وراءك، فإذا هو بذيخ ملطخ، فيؤخذ بقوائمه ويلقى في النار
“Hai Ibrohim! Lihatlah kebelakang, tiba-tiba dia melihat seekor heyna jantan yang berlumuran darah, lalu diambil tubuhnya dan dilemparkan ke neraka.” (HR. Bukhori:3350).
Pakaian Penghuni Neraka:
Mereka diberi pakaian, namun pakaian mereka tidak nyaman, mereka diberi pakaian namun pakaian tersebut tidak dapat melindungi tubuh mereka, malah pakaian itu membakar tubuh mereka sendiri; karena pakaian mereka terbuat dari api. Allah Ta’ala berfirman:
فالذين كفروا قطعت لهم ثياب من نار
“Dan orang-orang yang kafir, Allah jadikan bagi mereka baju yang terbuat dari api.” (QS. Al Hajj:19).
Makanan Dan Minuman Penghuni Neraka:
Mereka merasakan lapar yang luar biasa, namun mereka tiada mendapatkan makanan yang mengeyangkan dan menghilangkan rasa lapar, Allah Ta’ala befirman:
ليس لهم طعام إلا من ضريع، لا يسمن ولا يغني من جوع
“Mereka tiada memperoleh makanan, selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar.” (QS. Al Ghaasyiyah:6-7).
Allah juga berfirman:
إن شجرة الزقوم، طعام الأثيم، كالمهل يغلي في البطون كغلي الحميم
“Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa, seperti kotoran yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas.” (QS. Ad Dukhaan:43-46).
Dari Ibnu Abbas rodhiyallahu anhuma berkata: Rosulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لو أن قطرة من الزقوم قطرت في دار الدنيا لأفسدت على أهل الدنيا معايشهم، فكيف بمن تكون طعامه ؟
“Sekiranya satu tetes dari Zaqqum menetes ke dunia, niscaya akan menghancurkan kehidupan penduduk dunia, lalu bagaimana dengan orang yang memakannya?!”. (HR. Ahmad, Tirmidzi, lihat Shohihul Jami’:525).
Mereka kepanasan dan merasakan haus yang luar biasa, namun mereka tidak mendapatkan udara sejuk yang menghilangkan panasnya neraka jahannam dan tidak pula mendapatkan air segar yang menghilangkan rasa haus.
Allah Ta’ala berfirman:
لا يذوقون فيها بردا ولا شرابا، إلا حميما وغساقا
“Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak pula (mendapat) minuman, selain air mendidih dan nanah.” (QS. An Naba’:24-25)
Hamiman (حميما ): Air mendidih yang sangat panas yang menghanguskan muka dan menghancurkan segala yang ada di perut. Gossaqon (غساقا ): Minuman yang terbuat dari nanah, darah, keringat dan luka penguhuni neraka, minuman tersebut sangat dingin dan berbau busuk.
Allah telah berfirman:
من ورائه جهنم ويسقى من ماء صديد يتجرعه ولا يكاد يسيغه ويأتيه الموت من كل مكان وما هو بميت ومن ورائه عذاب غليظ
“Di hadapannya (yaitu orang yang sombong) ada neraka jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, diminumnya air dari nanah itu, dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah maut kepadanya dari segala penjuru, tetapi dia juga tidak mati; dan di hadapannya masih ada azab yang berat.”(QS. Ibrahim: 16-17).
Rosulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لو أن دلوا من غساق يهراق في الدنيا لأنتن أهل الدنيا
“Sekiranya timba yang berisi Gossaq dituangkan ke dunia, niscaya menjadikan busuk penduduk dunia.”(HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rohimahullah berkata: “Allah Subhanahu wa Ta’ala meniadakan kesejukan yang menjadikan segar tubuh bagian luar, dan juga meniadakan minuman yang menjadikan dingin tubuh bagian dalam, yang demikian itu karena penghuni neraka apabila kehausan mereka meminta minum, sebagaimana Allah berfirman:
وإن يستغيثوا يغاثوا بماء كالمهل يشوي الوجوه بئس الشراب وساءت مرتفقا
“Dan apabila mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.”(QS. Al Kahfi: 29).
Apakah air yang yang panasnya seperti besi mendidih, apabila didekatkan ke wajah dapat menghanguskan wajah tersebut, apakah air itu bermanfaat bagi peminumnya?
Allah juga berfirman:
يصبّ من فوق رؤوسهم الحميم يصهر ما في بطونهم والجلود
“Disiramkan air yang mendidih dari atas kepala mereka, dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka).”(QS. Al Hajj: 19-20).
Apa yang ada di dalam perut mereka adalah usus, sedangkan kulit adalah tubuh bagian luar. Maka barangsiapa yang minumannya seperti itu sungguh mereka tidak merasakan kesejukan dan tidak pula mendapatkan minuman yang menghilangkan panas didalam tubuhnya.” (dinukil dari Tafsir Juz Amma Surat An Naba’ ayat:24-25, karya: Syaikh Muhammad Al Utsaimin, dengan sedikit ringkasan).
Penghuni Neraka Ingin Menebus Siksa Neraka Dengan Harta Dan Anak Mereka
Mereka ingin menebus siksa dengan harta benda yang mereka miliki, namun Allah menolak tebusan mereka, Allah Ta’ala befirman:
إن الذين كفروا لو أن لهم ما في الأرض جميعا ومثله معه ليفتدوا به من عذاب يوم القيامة ما تقبل منهم ولهم عذاب أليم
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu pula untuk menebus diri mereka dengan itu dari adzab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka mendapatkan adzab yang pedih.” (QS. Al Maaidah:36).
Bahkan mereka ingin menebus siksa dengan anak-anak mereka, istri mereka, saudara mereka, keluarga mereka, namun semua itu tidak diterima. Allah Ta’ala berfirman:
“Orang yang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari adzab hari itu dengan anak-anaknya, istrinya dan saudaranya, dan familinya yang melindunginya (di dunia), dan orang-orang diatas bumi seluruhnya, kemudian mereka (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya. Sekali-kali tidak dapat. Sesugguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak. (QS. Al Ma’aarij:11-15).
Doa Penghuni Neraka:
Penghuni neraka berharap dan berdoa agar mereka dikeluarkan dari neraka, dihidupkan kembali ke dunia untuk beramal sholih, sebagaimana Allah berfirman:
ربنا أخرجنا منها فإن عدنا فإنا ظالمون قال اخسئوا فيها ولا تكلمون
“Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami darinya (kembalikan kami ke dunia untuk beramal sholih), maka jika kami kembali (kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” Allah berfirman: “Tinggallah di dalamnya dengan hina, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.”(QS. Al Mu’minuun: 107-108).
Lalu mereka meminta kepada Malik penjaga neraka supaya Allah mematikan mereka, sebagaimana Allah berfirman:
ونادوا يا مالك ليقض علينا ربك قال إنكم ماكثون
“Mereka berseru: “Wahai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja, Dia menjawab: “Sesungguhnya kamu tetap tinggal (di neraka ini).”(QS. Az Zukhruf: 77).
Kemudian mereka meminta keringanan agar tidak disiksa satu hari saja, sebagaimana Allah berfirman:
وقال الذين في النار لخزنة جهنم ادعوا ربكم يخفف عنا يوما من العذاب قالوا أولم تك تأتيكم رسلكم بالبينات قالوا بلى قالول فادعوا وما دعاء الكافرين إلا في ضلال
“Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada kepada penjaga-penjaga jahannam: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari”. Penjaga Jahannam berkata: “Bukankah telah datang kepada kamu rosul-rosulmu dengan membawa keterangan?” Mereka menjawab: “Benar sudah datang”. Penjaga jahannam berkata: “Berdoalah kamu”. Dan doa-doa orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka.”(QS. Al Mu’min: 49-50).
Lalu turunlah ayat kepada penghuni neraka yang memutuskan segala harapan mereka, Allah berfirman:
فذوقوا فلن نزيدكم إلا عذابا
“Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada adzab.” (QS. An Naba’:30).
Syaikh As Sa’dy rohimahullah berkata: ( فذوقوا ) : Maka rasakanlah olehmu wahai para pendusta siksaan yang pedih lagi menghinakan dan kekal, ( فلن نزيدكم إلا عذابا ) : Setiap waktu dan setiap saat bertambah siksaan mereka. Ayat ini adalah ayat yang paling keras yang menjelaskan pedihnya siksaan terhadap penghuni neraka –semoga Allah melindungi kita darinya-.” (lihat Tafsir As Sa’dy Juz Amma Surat An Naba’:30).
Penyesalan Dan Tangisan Penghuni Neraka:
Mereka menyesal, benar mereka menyesal namun penyesalan mereka tiada lagi artinya. Mereka menangis, sungguh mereka benar-benar menangis, karena mereka mengalami penderitaan yang tiada seorangpun yang sabar menahannya. Bahkan mereka banyak menangis, sampai-sampai air mata mereka bisa dilalui kapal karena banyaknya. Mereka mengangis dan terus menangis sehingga apabila air mata mereka habis, mereka menangis dengan mengeluarkan darah sebagai pengganti air mata.
Allah Ta’ala berfirman:
فليضحكوا قليلا وليبكوا كثيرا جزاء بما كانوا يعملون
“Maka hendaklah mereka tertawa sedikit (di dunia) dan menangis banyak (di akhirat), sebagai balasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. At Taubah:82).
Dari Abu Musa Al Asy’ari rodhiyallahu anhu, dari Rosulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إن أهل النار ليبكون حتى لو أجريت السفن في دموعهم لجرت، وإنهم ليبكون الدم –يعني- مكان الدمع
“Sesungguhnya penghuni neraka mereka benar-benar menangis, sampai-sampai kalau sekiranya kapal-kapal dijalankan diatas air mata mereka niscaya kapal-kapal tersebut berjalan, sesungguhnya mereka menangis mengeluarkan darah sebagai ganti air mata.” (HR. Hakim, di hasankan Syaikh Albani Shohihu Jami’:2032 dan lihat Ash Shohihah:1679).
Kematian Disembelih Di Antara Surga Dan Nereka:
Rosulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Di datangkan kematian seakan-akan ia adalah seekor domba, lalu di berhentikan di antara surga dan neraka, dikatakan kepada penghuni surga: Wahai penghuni surga tahukah kalian ini? Merekapun berkumpul, melihat dan berkata: Ya ini adalah kematian. Kemudian dikatakan kepada penghuni neraka: Wahai penghuni neraka tahukah kalian ini? Merekapun berkumpul, melihat dan berkata: Ya ini adalah kematian. Kemudian diperintahkan kepada kematian lalu iapun disembelih. Kemudian dikatakan: Wahai penghuni surga kekallah dan tidak ada lagi kematian, wahai penghuni neraka kekallah dan tidak ada lagi kematian.” (Muttafaqun Alaih).
Peringatan Dari Siksa Neraka:
Wahai hamba Allah ingatlah Tuhanmu, murnikanlah ibadah hanya kepada-Nya, janganlah engkau menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Jagalah sholatmu dan janganlah engkau termasuk orang yang menyia-nyiakan sholat. Sadarlah hidup ini hanya sementara, maka janganlah engkau lalai dengannya. Bertaubatlah dari segala dosa dan jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka, Allah Ta’ala berfirman:
يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارا وقودها الناس والحجارة عليها ملائكة غلاظ شداد لا يعصون الله ما أمرهم ويفعلون ما يؤمرون
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar; yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim:6).
Ya, Allah tunjukkan kami ke jalan-Mu yang lurus, yaitu jalan yang mengantarkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari siksa api neraka.
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
“Wahai Tuhan kami berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan selamatkan kami dari siksa api neraka.” Amin.
(Dinukil dari Muqoddimah kitab At Takhwif Minan Naar” karya Ibnu Rojab Al Hambali hal-9)
Penulis: Ahmad Jamil bin Alim as Salafi
Sumber: https://alqiyamah.wordpress.com