Type Here to Get Search Results !

 


CARA MENANGKAL FITNAH SYUBHAT DAN SYAHWAT

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengkhawatirkan fitnah (kesesatan) syahwat dan fitnah syubhat terhadap umatnya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ مِمَّا أَخْشَى عَلَيْكُمْ شَهَوَاتِ الْغَيِّ فِي بُطُونِكُمْ وَ فُرُوجِكُمْ وَمُضِلَّاتِ الْفِتَنِ

“Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan” (H.R Ahmad).

Fitnah syubhat ditangkal dengan keyakinan (di atas ilmu yang benar), adapun fitnah syahwat ditangkal dengan kesabaran. Oleh karena itu Allah Ta’ala menjadikan kepemimpinan agama bergantung kepada dua perkara ini (sabar dan yakin). Allah Ta’ala berfirman:

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar dan meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As Sajdah 24).

Ayat tersebut menunjukkan bahwa dengan sabar dan yakin, kepemimpinan dalam agama akan dapat diraih. Allah Ta’ala menyatukan keduanya juga dalam firman-Nya:

وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

“Dan saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 3).

Maka saling menasehati dalam kebenaran akan dapat melawan syubhat, dan saling menasehati dalam kesabaran akan menghentikan syahwat.

Baca juga: Penyakit syubhat dan syahwat

Penulis: dr. Adika Mianoki, Sp.S

Sumber: https://muslim.or.id/