Type Here to Get Search Results !

 


MENGAPA MEMILIH MANHAJ SALAF BAG. KE-12


Ditulis Oleh: Abu Uwais Musaddad

MENGIKUTI PEMAHAMAN SHAHABAT (7)

 (21). SURAT AL-WAQI`AH AYAT 10

Allah –Subhanahu Wa Ta`ala- berfirman:

وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ

Artinya: “dan orang-orang yang paling dahulu (beriman)”. (Surat Al-Waqi`ah: 10).

Faidah (1). Ibnu `Abbas –radhiyallahu`anhu- berkata: “orang-orang yang lebih dulu berhijrah, merekalah yang lebih dahulu (masuk Surga) di akhirat”. Rabi` bin Anas –radhiyallahu `anhu- berkata: “mereka adalah orang-orang yang lebih dahulu menjawab (dakwah) Rasul –shallallahu`alaihi wa sallam- di dunia, dan di akhirat mereka adalah orang-orang yang lebih dahulu masuk Surga”. (Lihat Mulia Dengan Manhaj Salaf, Hal. 91 Karya Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas).
Faidah (2). Asy-Syaikh `Abdurrahman bin Nashir As-Sa`diy –rahimahullah- berkata: “maksudnya bahwa orang-orang yang bersegera kepada kebaikan ketika di dunia, maka mereka itulah orang-orang yang bersegera di akhirat untuk masuk surga. أُولَئِكَ الْمُقَرَّبُونَ “Mereka inilah orang-orang yang dekat dengan Allah -Subhaanahu wa Ta’aala-“ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ “di surga kenikmatan” yang berada di tempat yang paling tinggi (‘Illiyyin) yang tidak ada lagi tempat di atasnya. Dan mereka yang tersebut itu adalah ثُلَّةٌ مِنَ الأوَّلِينَ  “segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu”, maksudnya jumlah golongan besar adalah orang terdahulu dari ummat ini atau pun selain mereka. وَقَلِيلٌ مِنَ الآخِرِينَ “dan segolongan kecil dari orang-orang yang datang kemudian”. Ini menunjukkan keutamaan generasi awal ummat ini secara umum dari pada ummat yang datang selanjutnya, karena orang-orang yang didekatkan (kepada Allah) dari golongan pertama LEBIH BANYAK daripada golongan orang-orang kemudian. Dan orang-orang yang didekatkan kepada Allah adalah manusia-manusia istimewa. (Lihat Taisiir Al-Kariimir-rahmaan Fii Tafsiir Kalaamil Mannaan, Hal. 833, Cet. Maktabah An-Nubalaa’. Karya Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa`diy).

Tonton video ini: Asy'Ariyah versus Ahlus-Sunnah

(22). SURAT AL-HADID AYAT 10

Allah –Subhanahu Wa Ta`ala- berfirman:

لا يَسْتَوِي مِنْكُمْ مَنْ أَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ أُولَئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِنَ الَّذِينَ أَنْفَقُوا مِنْ بَعْدُ وَقَاتَلُوا وَكُلا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: “Tidak sama orang yang menginfakkan (hartanya di jalan Allah) di antara kamu dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menginfakkan (hartanya) dan berperang setelah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik (surga). Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan”. (Surat Al-Hadid: 10).

Faidah (1). Al-Imam Ibnu Katsir –rahimahullah- berkata: “Maksudnya, tidak sama orang yang berinfaq pada waktu sebelum penaklukkan kota Makkah dengan orang yang tidak berinfak pada waktu itu karena sebelum penaklukkan kota Makkah keadaan yang dialami sangat sulit, tidak ada yang beriman pada saat itu kecuali orang-orang yang benar-benar kuat keimanannya. Sedang setelah penaklukkan kota Makkah maka Islam muncul dengan penuh kegemilangan dan orang-orang pun datang berbondong-bondong masuk Agama Allah. Oleh karena itu Allah berfirman: “Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menginfakkan (hartanya) dan berperang setelah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik (surga)”. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir Maktabah Ar-Rusyd Jilid 5 hal. 38).

Faidah (2). Jumhur ulama` berpendapat bahwa yang dimaksud dengan Al-Fath adalah pembebasan kota Makkah. Adapun Asy-Sya`bi dan yang lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan al-fath di sini adalah perdamaian Hudaibiyyah. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir Maktabah Ar-Rusyd Jilid 5 hal. 38). Di antara Ulama` zaman ini yang berpendapat bahwa Al-Fath adalah perjanjian hudaibiyyah ialah Asy-Syaikh `Abdurrahman bin Nashir As-Sa`diy –rahimahullah-.

Faidah (3). Dan firman Allah Ta`ala: “Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik (surga)”. Maksudnya, orang-orang yang berinfaq sebelum pembebasan kota Makkah dan juga yang sesudahnya. Bagi mereka keseluruhannya pahala atas apa yang telah mereka kerjakan, meskipun di antara mereka terdapat perbedaan dan tingkatan pahala tersebut”. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir Maktabah Ar-Rusyd Jilid 5 hal. 38).

Faidah (4). Mengenai firman Allah: “Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik (surga)”. Asy-Syaikh `Abdurrahman bin Nashir As-Sa`diy –rahimahullah- berkata: “maksudnya, orang-orang yang masuk Islam, berperang, dan berinfaq sebelum perjanjian hudaibiyyah dan setelahnya semuanya telah dijanjikan Surga oleh Allah, dan ini menunjukkan keutamaan para Shahabat [SELURUHNYA], semoga Allah meridhai mereka, karena Allah mempersaksikan mereka dengan keimanan dan menjanjikan Surga untuk mereka”. (Lihat Taisiir Al-Kariimir-rahmaan Fii Tafsiir Kalaamil Mannaan, Hal. 839, Cet. Maktabah An-Nubalaa’. Karya Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa`diy).

Faidah (5). Jika seseorang ingin masuk Surga, maka ikutilah jalan atau cara beragamanya orang-orang yang telah dijamin masuk Surga.

Baca setelah ini: Mengapa memilih manhaj Salaf #13

Sumber: http://minhajussunnah.or.id/
Tags