AMBILLAH AKIDAHMU DARI AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH #05
Al-Faqir Ila Maghfiroti RobbihiFebruari 14, 2025
Soal 1:
Apa dosa yang paling besar di sisi Allah?Jawab 1:
Dosa yang paling besar adalah syirik kepada Allah. Dalilnya adalah firman Allah:
وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
Artinya: “Dan ketika Luqman berkata kepada anaknya, wahai anakku janganlah kamu mempersekutukan (syirik) kepada Allah dan sesungguhnya syirik itu merupakan kezaliman yang paling besar.” (Terj. Luqman: 13)
Dan sabda Rasulullah ketika beliau ditanya:
أي الذنب أعظم? قال أن تجعل لله ندا وهو خلقكز
Artinya: “Dosa apa yang palng besar? Beliau berkata: (Yaitu) kamu mengadakan tandingan bagi Allah padahal Dialah yang telah menciptakanmu.” (Hadits shohih riwayat Bukhari dan Muslim)
Kata (tandingan) pada hadits tersebut bermakna “sekutu”.
Soal 2:
Apakah syirik akbar itu?
Jawab 2:
Syirik Akbar (besar) adalah beribadah kepada selain Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah, meminta berkah (keberuntungan, syafa’at, perlindungan dan lain-lain) kepada orang yang mati atau masih hidup tapi tidak berada di tempat orang yang meminta (tidak ada di dekatnya).
Firman Allah:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
Artinya: “Beribadahlah kepada Allah dan jangan kamu sekutukan Dia dengan sesuatu apapun.” (Terj. An-Nisa’: 36)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
من أكبر الكبائر الشرك بالله
Artinya: “Diantara dosa-dosa besar yang paling besar adalah berbuat syirik kepada Allah.” (Hadits riwayat Bukhari)
Soal 3:
Apakah syirik itu bercokol pada umat sekarang ini?
Jawab 3:
Benar, dalilnya adalah firman Allah:
وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللّهِ إِلاَّ وَهُم مُّشْرِكُونَ
Artinya: “Dan kebanyakan dari mereka tidak beriman kepada Allah, kecuali mereka dalam keadaan berbuat syirik.” (Terj. Yusuf: 106)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لا تقوم الساعة حتى تلحق قبائل من أمتي بالمشركين، و حتى تعبد الأوثان
Artinya: “Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga segolongan besar dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik dan ikut menyembah berhala.” (Hadits shohih riwayat Tirmidzi)
Soal 4:
Apa hukum berdo’a kepada orang yang mati atau ghaib?
Jawab 4:
Berdo’a kepada orang yang mati atau ghaib itu termasuk syirik akbar, sebagaimana firman Allah:
وَلاَ تَدْعُ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ يَنفَعُكَ وَلاَ يَضُرُّكَ فَإِن فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذاً مِّنَ الظَّالِمِينَ
Artinya: “Dan janganlah kamu berdo’a kepada selain Allah sesuatu yang tidak memberimu manfaat dan memberimu madharat; sebab jika kamu melakukan (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (Terj. Yunus: 106)
Yang dimaksud الظَّالِمِينَ (orang-orang yang zhalim) dalam ayat tersebut adalah orang-orang yang musyrik.
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
من مات وهو يدعو من دون الله ندا دخل النار
Artinya: “Barangsiapa yang mati sedang dia menyeru atau berdo’a kepada tandingan selain Allah, pasti dia masuk neraka.” (hadits shohih riwayat Bukhari)
Soal 5:
Apakah do’a itu ibadah?
Jawab 5:
Ya, do’a itu ibadah, sebagaimana firman Allah:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya: “Berdo’alah kepada-Ku akan kupenuhi permintaanmu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina.” (Terj. Ghafir: 60)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
الدعاء هو العبادة
Artinya: “Do’a itu ibadah.” (Hadits shohih riwayat Ahmad dan At-Tirmidzi, beliau berkata bahwa hadits tersebut hasan shohih)
Soal 6:
Apakah orang mati itu bisa mendengarkan do’a?
Jawab 6:
Mereka tidak bisa mendengar, dalilnya firman Allah:
إِنَّكَ لَا تُسْمِعُ الْمَوْتَى وَلَا تُسْمِعُ
Artinya: “Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar.” (Terj. An-Naml: 80)
وَمَا أَنتَ بِمُسْمِعٍ مَّن فِي الْقُبُورِ
Artinya: “Dan kamu sekali-kali tidak sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.” (Terj. Faathir: 22)
Bolehkah menggantungkan jimat-jimat atau yang lain yang sejenisnya?
Jawab 11:
Tidak boleh, dalilnya firman Allah:
Artinya: “Jika Allah menimpakan kepadamu musibah, maka tidak ada yang bisa menolaknya kecuali Dia.” (Terj. Al-An’am: 17)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Artinya: “Barangsiapa yang menggantungkan diri pada jimat, maka dia telah musyrik.” (Hadits riwayat Ahmad)
(jimat, susuk, dan sejenisnya) adalah segala sesuatu yang digantungkan atau dipergunakan untuk menangkal ‘ain (gangguan akibat pandangan mata).
Soal 12:
Apa hukumnya beramal berdasarkan undang-undang atau aturan yang menyelisihi hukum Islam?
Jawab 12:
Melakukannya adalah kafir apabila ia mengizinkannya atau meyakini kebenarannya, dengan dalil firman Allah:
Artinya: “Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, mereka itu adalah orang kafir.” (Terj. Al-Ma’idah: 44)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Artinya: “Dan apabila para pemimpin mereka tidak menghukumi dengan kitab Allah dan tidak pula memilih dari apa yang diturunkan Allah melainkan Allah akan menimpakan kekerasan yang terjadi antara sesama mereka.” (Hadits riwayat Ibnu Majah dan yang lainnya: hasan)
Soal 13:
Bagaimana menolak gangguan syetan yang menanyakan: Siapa yang menciptakan Allah?
Jawab 13:
Apabila syetan membisikkan pertanyaan itu pada salah seorang diantara kamu, maka mintalah perlndungan kepada Allah. Dalilnya adalah firman Allah:
Artinya: “Dan jika syetan itu mengganggumu, maka mintalah perlindungan kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Terj. Fushshilat: 36)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan pada kita cara menolak tipu daya syetan dengan mengucapkan:
Artinya: “Aku beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya, Allah itu Maha Esa, Allah tempat bergantung, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak seorangpun yang menyamai-Nya ‘ Kemudian meludah ke kiri tiga kali.”
Maka dia akan terbebas dari godaan syetan. Ini adalah ringkasan hadits-hadits shohih yang dikeluarkan oleh Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud.
Soal 14:
Apa bahaya syirik besar?
Jawab 14:
Syirik besar menyebabkan kekal di neraka, dengan dalil firman Allah:
Artinya: “Sesungguhnya orang yang musyrik kepada Allah maka Allah mengharamkan surga baginya dan tempat tinggalnya adalah neraka dan tidak ada seorang penolongpun bagi orang-orang yang zalim.” (Terj. Al-Ma’idah: 72)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Artinya: “Barangsiapa yang menghadap Allah dalam keadaan berbuat syirik, pasti dia akan masuk neraka.” (Hadits shohih riwayat Muslim)
Soal 15:
Bermanfaatkah amal yang disertai syirik?
Jawab 15:
Artinya: “Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Terj. Al-An’am: 88)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Qudsi:
Artinya: “Allah berfirrman: Aku tidak butuh pada sekutu-sekutu itu, barangsiapa beramal dengan suatu amalan dan mempersekutukan Aku dengan yang lainnya dalam amalan itu, maka akan Kutinggalkan dia bersama sekutunya.” (Hadits shohih riwayat Muslim)