: هَۡل نُقَد ِمُ قَوۡلًا عَلَى قَوِۡل الل هِ وَرَُسولِهِ؟ - ٤س
َۡا : لَا نُقَد ِمُ قَوۡلًا عَلَى قَوِۡل الل هِ وَرَُسولِهِ ِِقَوۡلِهِ تَعَالَى: ﴿ - ٤ج ُ َ َأ ۡ ل َّذِينَ ٱيَٰـٰٓ ََّ ءَامَنُوا۟ لَا تُقَد ِمُوا۟ بَي
هِ ٱيَدَِى ِ لل َّ (.)سورة الحجرات ﴾ۦوَرَُسولِه
(.ملسو هيلع هللا ىلص: وَِِقَوۡلِهِ بۡرَانِي ُ َّ ۡ َاِِِق( )َصحِيٌح رَوَاهُ اِ َخۡلُوٍق فِي مَعِۡصيَةِ اۡلخ )لَا َطاعَةَ لِم
َ وَقَوِۡل ا اٍس: )َأۡخشَى َأۡن ت ۡ بِۡن عَب َّ َاءِ َأقُوُل ِ َكُۡم: قَاَل رَُسوُل الل هِ زِ ن ٌ مَِن اِس َّ َل عَلَيۡكُۡم ِحجَارَة
َ كۡرٍ وَعُمَرُ!!(.وَتَقُوُِونَ قَاَل َأبُو ب
Soal 4: Apakah kita boleh mendahulukan suatu ucapan di atas perkataan Allah dan RasulNya?
Jawab 4: Kita tidak boleh mendahulukan suatu ucapan di atas perkataan Allah dan RasulNya
berdasarkan firman Allah ta’ala yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian
mendahului Allah dan RasulNya.” (QS. Al-Hujurat: 1). Dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah.” (Sahih riwayat
Ath-Thabrani). Dan ucapan Ibnu ‘Abbas, “Aku khawatir jangan-jangan batu dari langit akan
menghujani kalian. Aku mengatakan kepada kalian: Rasulullah bersabda, kalian malah
mengatakan: Abu Bakr dan ‘Umar berkata.”
: مَاذَا نَۡفعَُل ِإذَا اۡختَلَۡفنَا؟ - ٥س
َاِب وَاِس ُ : - ٥ج ُ تَعَالَى: ﴿نَعُودُ ِإلَى اِۡكِت ِحيحَةِ. قَاَل الل ه ةِ اِص َّ ۡ فَِإن تَنَٰـزَعۡ ن َّ وهُ فِى شَىۡ تُم ءٍ فَرُد ُ
Ambillah Akidahmu dari Al-Qur`an dan As-Sunnah yang Shahih
Beramal dengan Al-Qur`an dan Al-Hadits || 33
هِ ٱِإلَى ُسولِ ٱوَ لل َّ ۡ لر َّ ِ تُؤۡ ِإن ُكنتُم هِ ٱمِنُونَ ب ۡ ٱوَ لل َّ ۡ ذَ ۚ ءَاِخرِ لۡ ٱ مِ يَوۡ ِ ٌ وََأحۡ لَِك خَي ۡ ر يلًاسَُن تَأ ﴾ )سورة وِ
اِنساء(.
كُوا بَِۡا( )َصحِيٌح رَوَاهُ َأۡحمَدُ(.)عَلَيۡكُۡم بِسُن َّ ملسو هيلع هللا ىلص: وَقَاَل َمَس َّ اِشدِيَن ت ُلَفَاءِ الر َّ ةِ اۡلخ تِي وَُسن َّ
Soal 5: Apa yang kita lakukan apabila kita berselisih?
Jawab 5: Kita kembali kepada Al-Kitab dan As-Sunnah yang sahih. Allah ta’ala berfirman yang
artinya, “Jika kalian berbeda pendapat pada suatu perkara, maka kembalikanlah kepada Allah
dan Rasul jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa`: 59). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wajib
atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khalifah yang lurus. Berpegang
kuatlah dengannya.” (Sahih riwayat Ahmad).
: َكيَۡف ُتحِب ُ الل هَ وَرَُسولَهُ؟ - ٦س
ِبَاِع َأوَامِرِهِمَا قَالَ - ٦ج َا وَات ِ َا بَِۡاعَتِۡ ُ ۡ ۡ قُلۡ تَعَالَى: ﴿ : ُأِحب ُ ونَ ِإن ُكنتُم َ ٱُتحِب ُ ه َ لل َّ بِعُونِىٱف ت َّ
ۡ ۡ ُيح ُ ٱكُمُ بِب ه يَغۡ لل َّ ۡ وَ بَكُمۡ ِ َكُمۡ فِر ُ ٱ وَ ۗذُنُو ه ٌ لل َّ ِحيم ﴾ )سورة آل عمران(.غَفُورٌ ر َّ
ى َأُكونَ َأَحب َّ ِإَِيۡهِ مِۡن وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَ ملسو هيلع هللا ىلص: وَقَاَل فٌَق )لَا يُؤۡمُِن َأحَدُكُۡم َحت َّ اِس َأۡجمَعِي ََّ( )مُت َّ اِن َّ
عَلَيۡهِ(.
Soal 6: Bagaimana cara kita mencintai Allah dan RasulNya?
Jawab 6: Kita mencintai Allah dan RasulNya dengan mentaati dan mengikuti perintah Allah dan
RasulNya. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Katakanlah, jika kalian mencintai Allah, maka
ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah maha
pengampun lagi maha penyayang.” (QS. Ali ‘Imran: 31). Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Tidak beriman salah seorang dari kalian sampai aku menjadi orang yang lebih dia
cintai daripada orang tua, anaknya, dan manusia seluruhnya.” (Muttafaqun ‘alaih).
كُِل عَلَى اِۡقَدَرِ؟ - ٧س ََل وَنَت َّ َ : هَۡل نَتۡرُكُ اِۡع
ِ تَعَالَى: ﴿ - ٧ج ََل ِِقَوۡلِه َ ُ اِۡع ا: لَا نَتۡرُك قَى ٱَۡى وَ َأعۡ مَنۡ فََأم َّ ِ ٥ ت َّ َق ب ٦ نَى حُسۡ لۡ ٱوََصد َّ
Ambillah Akidahmu dari Al-Qur`an dan As-Sunnah yang Shahih
Beramal dengan Al-Qur`an dan Al-Hadits || 34
ُ ۡ ۥفَسَنُيَس ِرُه ۡ لِل ﴾ )سورة الليل(.رَى يُس
ِمَا خُلَِق لَهُ( )رَوَاهُ اِۡبُخَارِي ُ وَمُۡسلِمٌ(.ملسو هيلع هللا ىلص: وَقَوۡلِهِ رٌ ل ٌّ مُيَس َّ )اعۡمَلُوا فَكُل
Soal 7: Apakah kita tidak beramal dan bersandar pada takdir?
Jawab 7: Kita tidak boleh meninggalkan amalan berdasarkan firman Allah ta’ala yang artinya,
“Adapun siapa saja yang memberi (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan
adanya pahala yang terbaik (surga), niscaya akan Kami siapkan baginya jalan yang mudah.” (QS.
Al-Lail: 5-7). Dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Beramallah kalian, karena setiap
orang akan dimudahkan kepada (jalan) yang menjadi tujuan penciptaannya.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim).